Untuk mengungkapkan rasa syukur yang tak bisa digambarkan dengan apapun juga, saya memutuskan untuk menuliskan A Journey of Kapan Nulis, Oz Blog. Blog ini memang masih seumur jagung, usia 3 bulan adalah usia yang masih rentan akan up and down semangat menulisnya. Bahkan prestasi satu pun belum ada. Meski begitu saya tetap ingin menulis tentang perjalanan blog ini sebagai pengingat dan penyemangat bahwa saya sudah berproses bersama Blogspedia Blog Coaching for Newbie.
The beginning ... !
Jauh sebelum saya mengenal kelas pendampingan blog untuk pemula dari Blogspedia, saya sudah mengenal blog dan dunia tulis-menulis digital sejak tahun 2009. Jauh lagi sebelum itu, saya hanyalah seorang anak desa yang suka menulis dalam sebuah buku diari yang dibeli dengan menyisihkan uang jajan. Menulis kata demi kata hingga terangkai menjadi sebuah kalimat. Mencurahkan perasaan yang dirasa, kadang tawa, juga tangis, sesekali bahagia, tak lupa sedih. Semua terangkum dalam buku diari yang selalu diisi sejak SD kelas 3 sampai SMA kelas 3.
Kegiatan tulis menulis dengan diari mulai ditinggalkan dan beralih dengan istilah blogging yaitu menulis menggunakan media blog. Saat itu, seorang dosen tampaknya mengenali minat menulis saya dan akhirnya menjerumuskan diri ini ke dalam dunia per-blog-an. Sejak saat itu, saya sering blogging. Kakak angkatan yang juga se-frekuensi mengajak blogging selama 30 hari, dengan sistem membuat tulisan satu hari satu postingan.
Namun, semangat blogging akhirnya tenggelam ditengah kesibukan skripsian, revisian dan nikahan. Yaps, semakin kesini saya mulai melupakan dunia blogging karena sibuk menata kehidupan rumah tangga dan mengajar.
The Journey
Meski sudah vakum beberapa tahun akhirnya jiwa menulis saya kembali terpanggil saat menemukan sebuah program menulis selama bulan ramadhan yang diadakan oleh Komunitas One Day One Post yaitu Ramadhan Writing Challenge pada tahun 2019. Semangat menulis saya bangkit kembali dan semakin bergelora ketika saya berhasil lulus dari kegiatan RWC serta mendapatkan bonus sertifikat. Ternyata ODOP tidak hanya memiliki program menulis di bulan ramadhan saja, namun masih banyak program-program yang bisa diikuti jika menjadi anggota. Untuk menjadi anggota pun saya harus melalui sebuah rekrutmen yang lebih menantang ketika berhasil lolos pendaftaran yaitu menulis setiap hari selama kurang lebih 2 bulan. Dengan bermodalkan semangat yang tinggi dan percaya diri karena telah berhasil lolos RWC saya mendaftar rekrutmen ODOP Batch 7.
Namun, semangat yang tinggi dan percaya diri tidaklah cukup mengantarkan saya untuk lolos pada rekrutment tersebut, ternyata saya butuh konsistensi untuk dapat lolos rekrutment tersebut. Gagal pada tahun 2019 tidak menyurutkan niat saya untuk kembali bergabung. Akhirnya berkat pengalaman gagal tahun sebelumnya dan tekad yang kuat untuk lolos, saya pun secara resmi menyandang status anggota ODOP Batch 8 pada tahun 2020.
Kini sudah hampir satu tahun saya menjadi anggota ODOP, berbagai program dan fasilitas yang diberikan telah saya nikmati seperti membuat antologi karya bersama anggota ODOP lainnya dan mengikuti Reading Challenge salah satu program andalan ODOP. Akan tetapi saya merasa ada sesuatu yang kurang. Sesuatu yang masih mengganjal dalam pikiran, yaitu selama ini saya belum sungguh-sungguh dalam menyelami dunia per-blog-an. Sampai pada titik itu saya hanyalah seseorang yang suka blogging belum menjadi seorang blogger.
Akhirnya Takdir Mempertemukan saya dengan Blogspedia
Sejak saya menjadi anggota Komunitas ODOP saya mulai mengenal banyak orang dari komunitas ini yang berasal dari berbagai daerah dan latar belakang yang berbeda. Belakangan saya cukup aktif di IG dan mengikuti beberapa teman-teman yang berasal dari komunitas yang sama. Informasi dan wawasan tentang dunia kepenulisan pun mulai terbuka lebar. Saya sering mendapat info menulis antologi ataupun lomba-lomba. Sampai akhirnya saya menemukan sebuah pendampingan blog untuk pemula dari blogspedia akhir bulan Mei 2021 yang kebetulan ownernya adalah alumni ODOP yang cukup saya kagumi yaitu mbak Marita Ningtyas. Singkat cerita saya cukup tertarik dan mulai penasaran dengan program ini. Untuk kepentingan mendaftar di kelas inilah saya membuat sebuah blog baru yang saya beri nama Kapan Nulis Oz?
Sejak dinyatakan lolos dan belajar bersama teman-teman cupuers lainnya, saya telah menghabiskan waktu hampir tiga bulan belajar di kelas ini. Berkali-kali muncul niat untuk berhenti atau menyerah, namun entah kenapa semakin saya ingin menyerah semakin kuat keinginan lulus dari kelas ini. Nanti saya akan ceritakan bagaimana serunya materi dan tugas-tugas yang diberikan oleh coach Marita dan Blogspedia.
Mata saya seolah terbuka bahwa selama ini saya hanya mengenal kulit luar blog, tetapi dalam kelas ini saya diajak untuk mengenal dari kulit luar sampai ketulang-tulangnya. Saya bersyukur telah dipertemukan dengan program Blogspedia dan berproses selama tiga bulan ini. Saya berharap saya dapat terus konsisten menulis dan berproses hingga menjadi seorang blogger yang bermanfaat bagi orang lain seperti coach Marita yang telah memberikan manfaatnya pada kami.
Aku juga dulu suka nulis diari mba. Tapi kemudian sirna... Blogging membuka mata tentang dunia kepenulisan ya, apalagi kl untuk menambah jaringan bagus banget. Suka baca kisahnya mba Oz. Keep blogging mba, sama2 bertumbuh kita.
BalasHapusanak diari juga mbak.... masyaallah ... iya ya betul sekali. Wah... terima kasih mbak Yuni, semangat berproses ya mbak...
HapusMudah2an semangat menulisnya tetap terjaga ...amin
BalasHapusAminnn 🤲 trims sudah mampir mbak
HapusWah salut mbak lolos ODOP itu butuh niat dan tenaga extra looh. Sukses terus ya mbak di dunia blogging. Aamiin
BalasHapusWah... Banget mbak... Tekad untuk lulusnya harus kuat!
HapusLuar biasa semangatnya... Lanjutkan asah terus kemampuan dan selalu berbagi ilmu...
BalasHapusAmiiinnn... Makasih bun 😍
HapusMasya Allah sejak dunia udah biasa menulis ya mb Oz. Barokah ilmunya, dari dicari menjadi inspirasi bagi orang lain.
BalasHapusAminnn... Makasih mbak
HapusInspiratif banget tulisannya mba oz.. Semoga senantiasa dikuatkan niat untuk terus berbagi dalam tulisannya ya.. Semangaaat :)
BalasHapusAminnn ya Robby, semangat juga mbak 💪
HapusDulu anak desa sekarang jadi kembang kota ya... Semangat ya mbak nulisnya... Yuk, kapan2 kita sebuku antologi...
BalasHapus😁 kembang kota banyak terkena polusi pak dok, semangatssss... Iya yukkk
Hapus