Topokki Vs Rabokki
![]() |
Kapan Nulis, Oz? : Rice Cake Instan Khas Korea |
Apakah kamu pecinta drakor (Drama Korea)? Sudah pernah mencoba makanan ini? Belum? Wah, kamu belum bisa disebut pecinta drakor kalau belum nyobain Rice Cake Instan Khas Korea dari Ashiaaap.
Hai Thinkers... Pagi Minggu ini ada rencana apa? Beberes rumah? Masak menu spesial untuk keluarga? Atau mau rebahan sambil nonton drakor, sekalian lanjutin episode ke-3 The Penthouse 3? Ada yang samaan? Eits, tapi belum afdol kalau gak sambil makan Rice Cake Instan Topokki dan Rabokki. Bagi teman-teman yang bukan pecinta drakor mungkin bertanya-tanya apa itu Topokki dan Rabokki. Topokki adalah makanan khas Korea yang terbuat dari kue beras yang dicampur dengan saus gochujang. Demikian dengan Rabokki yang membedakan hanyalah ada tambahan mie.
1. Where to Buy?
Jadi kamu gak perlu jauh-jauh ke Korea nan jauh di sana untuk menikmati semangkuk Topokki dan Rabokki teman, di Indonesia sudah ada kok. Yaps, Atta Halilintar sebagai owner dari Ashiaaapid sudah membuat produk tersebut dalam bentuk instan. Selain produk Topokki dan Rabokki, ada juga varian Makaroni Fusili, Stik Udang, Mie Lidi, Kripik Singkong, Cilok Kuah Bandung, Seblak Gledek dll.
Gimana cara belinya? Atau kemana harus beli Topokki dan Rabokki ini? Tenang, teman-teman... Kalian bisa pesan secara online, di shoppee, Lazada, Tokopedia dan Instagramnya Klik disini. Nah, kalau saya belinya di sebuah swalayan yang ada di daerah saya, untuk harganya pun cukup terjangkau, hanya dengan uang sebanyak Rp. 25.000,- sudah bisa menikmati semangkuk Topokki/Rabokki ini.
2. How to ...
Sudah penasaran bagaimana cara memasak makanan ini? Kuy, kita langsung ke eksekusi ya... tapi sebelumnya kita unboxing dulu box kemasannya, lalu ke cara memasak dan yang terakhir saran penyajian.
Apa saja yang ada di dalam box kemasan Toppokki dan Rabokki? Well, isinya tidak jauh berbeda, yang membedakan pada box kemasan Topokki tidak ada Mie sedangkan pada box kemasan Rabokki ada tambahan mie.
Pada kemasan Topokki, tentunya ada bahan utama yaitu sebungkus topokki, sebungkus biji wijen, sebungkus bubuk cabe, dan sebungkus saus gochujang. Sedangkan pada kemasan Rabokki ada tambahan mie, sebungkus topokki, sebungkus bij wijen, sebungkus bubuk cabe dan sebungkus saus gochujang.
- Cara memasak
![]() |
Kapan Nulis, Oz? : Cara memasak Topokki dan Rabokki |
Setelah kita unboxing bahan-bahannya, kita akan coba memasak topokki dulu ya.
- Pertama-tama siapkan panci dan air sebanyak 150 ml (kalau aku pakai air kemasan ukuran 150 ml). Rebus air tersebut.
- Setelah mendidih masukkan bubuk cabe (atau sesuai selera, kalau teman-teman suka pedas cemplungin semuanya kalau tidak sebaiknya mikir-mikir dulu sebelum nyemplungin semua bubuk cabenya ya teman-teman) Oh iya, cukup bubuk cabenya aja yang dicemplungin, bungkusannya jangan 😁. Lalu Saus gochujang, ini nih yang bikin rasanya beda dengan saus kita.
- Langkah terakhir masukkan topokki, tunggu kurang lebih 5 menit atau sampai semua bahan matang. Saran aku sih mending tunggu sampai bahannya matang, terutama topokkinya sudah bisa dibelah-belah.
- Siap disajikan.
- Rebus mie setengah matang, lalu tiriskan (kalau saya mie nya tidak saya rebus tetapi saya rendam dengan air panas)
- Kemudian siapkan panci dan air sebanyak 150 ml (kalau aku pakai air kemasan ukuran 150 ml). Rebus air tersebut.
- Setelah mendidih masukkan bubuk cabe (atau sesuai selera, kalau teman-teman suka pedas cemplungin semuanya kalau tidak sebaiknya mikir-mikir dulu sebelum nyemplungin semua bubuk cabenya ya teman-teman). Lalu Saus gochujang yang khas Korea banget.
- Langkah terakhir masukkan topokki dan mie, tunggu kurang lebih 5 menit atau sampai semua bahan matang. Saran aku sih mending tunggu sampai bahannya matang, terutama topokkinya sudah bisa dibelah-belah.
- Siap disajikan.
- Saran Penyajian
![]() |
Kapan Nulis, Oz? : Topokki Vs Rabokki |
4. The Conclusion is ...
Oke, pertama kali saya mencoba memasak Topokki saya terlalu mengikuti cara memasak pada kemasan sehingga setelah memasukkan topokki, tepat 5 menit saya langsung mematikan kompor, alhasil tekstur topokkinya kurang kenyal. Tapi overall masih bisa dimakan.
Untuk Rabokki, saya baru sadar ternyata setelah memasukkan topokki dan mie kita diminta untuk menunggu kurang lebih 5 menit atau setelah semua bahan matang. Nah, saya tidak memperhatikan pernyataan "sampai semua bahan matang" (tepok jidat). Akhirnya kali ini saya menunggu sampai semua bahan masak dan topokki masak dengan baik dan kenyal.
Akan tetapi untuk kuahnya, karena Rabokki ada bahan tambahan yaitu mie maka kuahnya diserap mie dan menjadi terlalu kental dibandingkan topokki yang kuahnya masih bisa saya sesap. Mie pada Rabokki membuat kuah terlalu kental sehingga saya kurang terlalu suka rasa kuahnya. Oh iya, varian Topokki dan Rabokki ini adalah pedas ya kawan-kawan jika tidak biasa memakan makanan pedas saya sarankan jangan dicoba. Tapi menurut saya makanan ini tidak pedas sih, mungkin karena saya suka makanan pedas.
Kalau disuruh memilih saya lebih suka Topokki atau Rabokki maka pilihan saya jatuh pada Topokki. Bagi teman-teman yang memiliki selera makanan pedas dan rasa yang unik maka saya rekomendasikan makanan ini untuk disantap ketika sedang berkumpul dengan keluarga, sambil nonton drakor atau pada saat weekend.
Nah, gimana nih pecinta drakor? Sudah tahu kan makanan wajib apa yang akan menemani weekend sambil nonton drakor kalian? Semoga tulisan ini bermanfaat bagi teman-teman yang sedang mencari referensi makanan ringan yang bisa menemani weekend ini. Happy weekend teman-teman. Salam Tebar Manfaat.
Posting Komentar
Posting Komentar